“Celakalah, engkau wahai Tsalabah.” Itulah kalimat yang Rasulullah katakan. Beliau marah dan kecewa pada Tsalabah yang katanya akan tetap berjuang dalam agama Islam sesuai janjinya. Tapi nyatanya dia terlena dan berani menolak perintahnya.
Setelah kejadian menolak perintah zakat dari Rasulullah, Tsalabah merasa resah. Dia merasa bersalah karena telah mengingkari janjinya. Lalu dia memutuskan untuk ke kediaman Rasulullah. Dia ingin meminta maaf sekaligus memberikan zakat dari ternak kambingnya.
Namun, Rasulullah langsung menjawab: “Allah telah melarangku menerima zakatmu.”
Betapa sedihnya Tsalabah. Sifat kikir dan lalai telah membuatnya sengsara. Dia tidak menyerah ketika Nabi Muhammad saw wafat dia bermaksud memberikan zakat pada Abu Bakar yang saat itu menjadi Khalifah. Tapi Abu Bakar juga tidak berani menerima sampai pada kepemimpinan Usman bin Affan juga tidak berani menerima.
Akhirnya sampai mati Tsalabah tidak bisa menzakatkan hartanya. Dia telah dilaknat Allah dan Rasululllah sejak berani menolak perintah zakat. Itu adalah balasan bagi seorang yang telah lalai pada agama dan janji yang dibuatnya sendiri juga akibat dari kikir serta tamak yang dimiliki.
Marilah kita belajar dari kisah ini agar bisa menjaga harta menempatkannya dengan tepat. Ingatlah firman Allah :
“Dan di antara mereka ada yang telah berikrar kepada Allah: Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka, setelah Allah mem-berikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).” (QS. At-Taubah 75-76). (inilah)