Eramuslim – Setiap manusia wajib berusaha mencari rezeki yang halal bagi diri dan keluarganya. Ini perlu dilakukan supaya mendapatkan keberkahan dan bernilai ibadah dari rezeki yang diusahakan itu.
Setiap makhluk yang Allah ciptakan tentu beriringan dengan jatah rezekinya. Hewan yang tak berakal saja mendapatkan porsi rezeki dari Sang Pencipta? Apalagi manusia sebagai makhluk istimewa yang tercipta dengan segala kesempurnaan yang disebut dalam Alquran tentu lebih kreatif dibandingkan makhluk lain dalam hal mengelola alam ini dalam rangka memenuhi rezeki.
Allah berfirman:
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (هود: ٦)
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata.” (QS. Hud [11]:6)
Sifat malas yang kadung bercokol pada diri sebagian manusia menyebabkannya ingin memperoleh rezeki dengan cara instan tanpa perlu bekerja keras. Tak peduli walaupun cara itu merendahkan harga dirinya sendiri sebagai individu yang memiliki kehormatan.
Orang yang malas itu akhirnya memilih berprofesi sebagai pengemis yang berkeliaran di jalan, mengiba uluran tangan dari para pengguna jalan. Padahal kondisi fisiknya sehat, anggota tubuhnya sempurna tanpa ada cacat sedikitpun.