Eramuslim – Islam mengajarkan umatnya untuk selalu rela menolong orang lain. Terutama orang yang sedang kesusahan.
Bahkan dalam Islam, menolong orang tak boleh memandang suku, ras, dan agamanya. Dalam menolong orang yang kesusahan tak boleh pilih-pilih.
Alumni Unhasy dan Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang Silmi Adawiyah menjelaskan, tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Maka kita umat Islam sebaikya bercita-cita untuk menjadi orang yang suka menolong.
Manusia harus menjadi manfaat bagi manusia lainnya dan juga lingkungan sekitar. Pertolongan paling mudah di antaranya, menjadi pendengar setia layaknya psikiater yang bisa meringankan beban pasiennya.
Menjadi penolong merupakan ladang mencari pertolongan Allah dengan cara cepat. Sebab Allah selalu menolong seorang hamba selama hamba tersebut suka menolong saudaranya. Urusan tersebut masih dalam kategori rahmat Allah di dunia.
Bahkan Allah memberikan ganjaran bagi seseorang yang mau membantu kesusahan orang lain di akhirat kelak. Dalam sebuah hadis disebutkan:
قال رسول صلى الله عليه وسلم من سرَّه أن ينجيه الله من كرب يوم القيامة، فلينفِّس عن معسر، أو يضع عنه
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa merasa senang karena diselamatkan oleh Allah dari kesulitan hari kiamat, maka hendaklah ia menghilangkan kesusahan dari orang yang dalam kesukaran atau meninggalkan sesuatu yang ada padanya.”