Allah dan Rasul-Nya sangat mencintai orang yang berbudi pekerti luhur. Bahkan dikatakan, orang berbudi pekerti luhur termasuk yang paling banyak masuk surga. Sebagaimana ketika Rasulullah SAW ditanya, “Apakah yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga?” Beliau menjawab, “Bertakwa kepada Allah dan budi pekerti yang baik.”
Dan beliau pun ditanya, “Perbuatan apakah yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka?” Beliau menjawab, “Mulut dan kemaluan.” (HR Tirmidzi).
Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam akhlak. Kesempurnaan akhlak beliau menjadi wasilah keberhasilan dakwah. “Maka, berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu, maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS Ali Imran: 19)
Teruslah berbuat kebajikan. Hiasi diri dengan budi pekerti dan akhlak yang luhur. Jangan lelah belajar. Carilah pengalaman hidup sebanyak mungkin. Dari pengalaman itu, kita akan mendapat banyak pelajaran.
Adapun puncak dari proses belajar adalah kita menjadi tahu hakikat sebuah kebenaran dan keburukan. Lalu, senantiasa melaksanakan kebenaran dan meninggalkan keburukan.
Jika kita menyempurnakan keimanan dengan terus memperbaiki akhlak, keindahan Islam akan semakin dirasakan. Bukan hanya oleh kita, melainkan orang-orang yang ada di sekitar. Wallahu a’lam. ROL
Oleh Agus Sopian