Eramuslim – BILA hati dan akal tak mampu jadi kendali, bersabarlah dalam meniti jalan kebaikan. Berdoalah kala ditimpa musibah. Berzikirlah meski hidup tak pernah susah.
Ibnu Abbas radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: Sesungguhnya aku mengajarkan kalimat kepadamu. Peliharalah Allah niscaya engkau akan mendapatkan-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah di waktu senang, niscaya Allah kan mengenalmu di waktu kesempitan.
Hati kita tak mudah terasa sakit lantaran kita masih punya tahmid. Hati kita tak mudah terasa perih lantaran kita masih punya tasbih. Hati kita tak kan merasa terkucil lantaran kita masih punya tahlil. Dan saat hati terasa getir masih ada takbir.
Bila ada basmalah semua masalah akan terasa mudah. Bila ada Al Fatihah mengapa hati harus resah. Dan dengan Alquran adalah jalan keluar semua urusan. Bila hati tak bisa lagi untuk berkaca. Bila akal tak kuasa untuk mencerna. Bila kesadaran tak lagi menjelma. Hilanglah semua kebaikan. Musnahlah segala kebenaran. Suburlah segala kenistaan. Tegaklah semua kebatilan. Menanglah tipu daya setan.
Perlu disadari bahwa tak ada manusia yang sempurna. Manusia tempat salah dan dosa. Sudah sewajarnya jika manusia pernah melakukan kesalahan dan dosa. Hanya saja keharusan bagi kita orang-orang yang mengimani Allah mempunyai kewajiban untuk senantiasa melakukan koreksi, evaluasi diri tiada henti.
Masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Asah kepekaan hati agar mendapat rida Ilahi. Sirami jiwa agar senantiasa terjaga. Jangan biarkan hati ini gersang dan tandus. Bila sudah gersang dan tandus tak kan mungkin bisa menanam kebaikan hingga bersemailah keberkahan.