Eramuslim – Banyak sejarawan Islam menyebut Mesir sebagai Umm al-Bilad alias induk dari segala bangsa. Disinyalir, pernyataan ini berangkat dari satu kisah yang terjadi di masa sangat lampau, di kehidupan Nabi Nuh AS.
Nabi Nuh AS dikaruniai beberapa putra oleh Allah SWT antara lain Sam, Ham, Yafits, dan Yahthun. Ia juga dikaruniai cucu yang banyak. Setiap harinya, Nabi Nuh selalu berdoa kepada Allah agar mereka diberi berkah yang melimpah.
Allah kemudian memberi wahyu padanya. Ada suatu malam di mana doa yang dipanjatkan pada malam itu pasti terkabul. Ketika malam itu tiba, Nabi Nuh membangunkan keluarganya satu per satu.
Mulanya, Nabi Nuh menyuruh Sam untuk bergegas membangunkan anak-anaknya. Dari sekian banyak anaknya, hanya Arfakhsyad yang benar-benar bangun dan menuruti perintah ayahnya. Sam kemudian mengajak satu-satunya anaknya yang menurut itu untuk duduk bersama sang kakek.
Nabi Nuh kemudian mulai memanjatkan doa, “Ya Robb, jadikanlah hidup Sam penuh berkah serta berikanlah pangkat kenabian dan para raja kepada keturunan Arfakhsyad.”
Nabi Nuh hanya mendoakan keturunannya yang menuruti perintahnya untuk bangun tidur dan memanjatkan doa bersama-sama di malam itu.
Selepas itu, giliran Ham yang dipanggil oleh Nabi Nuh. Tetapi Ham menolak seruan ayahnya tersebut.