Islam juga mengatasi kemiskinan dengan menyeru orang-orang miskin untuk bekerja, tidak malas dan berpangku tangan, agar mereka tidak menjadi beban masyarakat. Berusaha mengentaskan kemiskinan dan bekerja mencari rezeki merupakan perkara yang disyariatkan dan terpuji. Di antara doa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, “Ya Allah aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri, dan kecukupan.” (HR. Muslim)
Dan rezeki yang banyak merupakan salah satu buah dari amal saleh. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah silaturahmi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Pekerjaan dengan memproduksi atau keahlian atau pertanian merupakan kemuliaan, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorangpun memakan suatu makananpun yang lebih baik dari memakan hasil kerja tangannya sendiri.” (HR. Al-Bukhari)
Inilah sikap yang tepat dan jalan yang benar, adapun meminta-minta (bukan karena terpaksa) atau karena ingin memperbanyak hartanya maka itu merupakan sifat tercela dan perbuatan buruk. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa meminta kepada manusia harta mereka dalam rangka memperbanyak hartanya maka sesungguhnya ia meminta bara api, maka silahkan ia meminta sedikit atau ia meminta yang banyak.” (HR. Muslim)
Tidak diragukan bahwa di antara faktor peningkatan angka kemiskinan pada masyarakat Islam adalah karena mereka tidak memperhatikan perkembangan, terlena dengan riba dan malas berusaha. Padahal kemiskinan itu sering menimbulkan dampak negatif terutama saat iman melemah, apalagi saat kehilangan iman. Kemiskinan dianggap sebagai salah satu sebab utama munculnya berbagai perbuatan hina, perzinahan, pencurian, peningkatan angka kriminal, keretakan keluarga, bahkan pembunuhan. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ditanya:
“Dosa apakah yang terbesar di sisi Allah? Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Engkau berdoa kepada selain Allah padahal Allah Azza wa Jalla telah menciptakanmu. Lalu ditanya lagi, Kemudian dosa apa lagi? Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata, Engkau membunuh anakmu karena takut ia ikut makan bersamamu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kemiskinan juga memberikan dampak negatif dalam kehidupan masyarakat, ditandai dengan munculnya kedengkian dan permusuhan.