Sungguh Islam telah menyeru orang-orang faqir sebagaimana Islam menyeru orang-orang kaya supaya mereka mendidik jiwa mereka agar menjadi jiwa yang kaya, dengan mengekang nafsunya, mengaturnya sehingga bisa menggapai sifat qanaah dan rida terhadap pemberian Allah Azza wa Jalla meskipun dianggap sedikit. Apapun yang telah Allah Azza wa Jalla tetapkan sebagai bagianmu tidak akan pernah luput darimu.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ridalah dengan apa yang Allah Azza wa Jalla bagikan untukmu maka engkau akan menjadi manusia terkaya.” (HR. At-Tirmidzi)
Bagi orang-orang yang diuji oleh Allah Azza wa Jalla dengan kemiskinan, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Adab-adab ini ada yang terkait hati, penampilan zahir, pergaulan dan aktivitas lainnya. Yang terkait batin yaitu hendaknya ia tidak membenci ujian Allah Azza wa Jalla kepadanya berupa kemiskinan. Yang terkait zahir, hendaknya ia tetap menjaga kehormatan diri dan tampil bersih. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. (QS Al-Baqarah: 273)
Sedangkan adab dalam pergaulan, hendaknya ia tidak merendahkan diri di hadapan orang kaya hanya karena kekayaan mereka. Jika ada kebenaran yang harus disampaikan, maka dia harus menyampaikannya, bukan diam atau bersikap pura-pura demi meraih harta si kaya. Adapun adab dalam aktifitas harianya, hendaknya ia tidak malas dalam beribadah hanya karena dia faqir. Juga janganlah kefaqirannya menghalanginya dari bersedekah walaupun sedikit.
Dalam ayat ini Allah Azza wa Jalla mendahulukan penyebutan sifat faqir para wali-Nya daripada pujian-Nya terhadap hijrah mereka, dan Allah Azza wa Jalla tidaklah menyifati orang yang dicintai-Nya kecuali dengan sifat yang Allh Azza wa Jalla cintai. Kalau bukan karena kefaqiran merupakan sifat yang sangat dicintai Allah Azza wa Jalla tentu Allah Azza wa Jalla tidak memuji orang-orang yang Allah Azza wa Jalla cintai dengan sifat tersebut.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Aku melihat surga maka aku lihat mayoritas penghuninya adalah orang-orang faqir. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Meski demikian, Islam berusaha mengatasi kemiskinan dengan menyeru orang-orang kaya untuk berbuat baik serta menyantuni kaum fakir serta berusaha mengangkat kesulitan mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang yang berusaha membantu janda dan orang miskin seperti seorang mujahid di jalan Allah dan aku menyangka Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata- dan seperti seorang yang salat malam tanpa lelah dan seperti orang yang berpuasa tanpa berbuka. (HR. Muslim)