Eramuslim – MENGUCAPKAN Alhamdulillah merupakan bagian ungkapan rasa syukur terhadap segala nikmat, rezeki serta berbagai anugerah yang telah kita dapatkan dari Allah SWT. Bersyukur saat mendapatkan nikmat akan membuat Allah melipatgandakan nikmatNya lagi kepada kita.
Barang siapa yang memuji Allah dengan menghadirkan makna Alhamdulillah di dalam hatinya, maka timbangan amalnya akan penuh dengan kebaikan.
Mempertimbangkan akhirat artinya kita mempertimbangkan firman-firman Allah dalam melakukan kegiatan apapun. Sebab segala ajaran yang datang dari firman Allah dan hadis Nabi pasti mendatangkan manfaat dan keuntungan kita di dunia, terlebih lagi di akhirat.
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda.
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُوْلُ : يَا ابْنَ آدَمَ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ، أَمْلأْ صَدْ رَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ، وَإِنْ لاَ تَفْعَلْ مَلأْتُ يَدَكَ شُغْلاً، وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكْ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepadaku, niscaya aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia).”
Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, jika kalian menjadikan dunia sebagai sebuah target, maka akan sulit bersyukur dan mengucapkan Alhamdulillah dengan tulis. Kemudian akan selalu merasa kurang, maka tidak ada kenikmatan dari Allah SWT yang ia rasakan.