Aku merenungkan kehidupan manusia. Ternyata, kebanyakan mereka telah melepaskan diri dari tugasnya sebagai seorang hamba. Dan kalaupun mereka mau beribadah, ibadah mereka hanyalah karena kebiasaan. Jikapun mereka sudi melaksanakan agama, itu pun pada hal hal yang tak mengganggu kepentingan mereka.
Mayoritas penguasa mendapatkan uang dari jalan jalan yang tidak halal dan memberikannya pada orang orang yang tak berhak menerimanya. Mereka merasa diri mereka adalah pemilik hakikinya, bukan Allah SWT. Bila seseorang dari mereka berperang dan mendapatkan harta rampasan perang, mereka mengambil semuanya dan memberi orang orang terdekatnya sesuka hatinya.
Para ulama, karena kemiskinan mereka yang akut dan kerakusan mereka yang mengerikan, menyetujui apa yang dilakukan para penguasa dan masuk ke dalam lingkaran mereka.
Para pedagang menjalankan transaksi transaksi batil, sedang orang awam tenggelam dalam lautan dosa dan meremehkan hukum hukum agama. Dan bila sebagian keinginan mereka tidak tercapai, mereka mengatakan,” Kami tidak mau mengerjakan shalat!” Mereka juga menolak membayar zakat dan amar maruf nahi munkar.
Sebagian manusia terkecoh oleh hukuman yang ditangguhkan, sebagian orang ada yang yakin akan ampunan Allah, dan mayoritas dari mereka mempunyai iman yang rapuh.
Mudah mudahan Allah Azza wa Jalla mmatikan kita sebagai orang Islam. (Ibnu Al Jauzi dalam Kitab Shaid Al Khatir)