Memasuki lebih dalam di ruang intraseluler atau ruangan di dalam sel, maka kita akan takjub karena kita akan melihat sebuah aktivitas transportasi dan desain tata bangunan yang lebih canggih dari kota manapun di dunia ini. Semua proses terjadi secara ajaib, tanpa perintah, tanpa sadar. Sel kita memproduksi apa yang kita butuhkan, membuang apa yang kita tidak perlukan, memperbaiki apa yang rusak dalam proses yang otomatis.
Semua kunci dari proses-proses yang luar biasa tersebut, terletak pada struktur yang hanya terdiri dari gula, nitrogen, forfor dan karbon yang apabila dirangkai maka kita akan mengenal yang disebut DNA. Dalam dunia genetika, DNA divisualisasikan dalam deretan huruf-huruf yang jumlahnya sekitar enam miliar. Huruf-huruf ini apabila dirangkai menjadi satu untaian panjang kalimat, maka panjangnya sekitar delapan kali perjalanan bumi bulan bolak-balik. Dari struktur itulah, dihasilkan jutaan proses dalam tubuh manusia, dari struktur itu pula ada bermilyar ragam wajah manusia.
Semua proses dalam tubuh manusia bersifat integratif dan saling mempengaruhi, A membuat B untuk menghasilkan C, atau A membuat B untuk memperbanyak A, atau A membuat B yang akan mempengaruhi C, D, E. Ada berjuta kemungkinan yang bisa terjadi pada reaksi kimia di dalam tubuh manusia setiap detik, setiap hari. Meskipun demikian, hanya kecil sekali kesalahan yang mungkin dilakukan.
Bagaimana mungkin semua itu terjadi? Tentulah pasti ada yang mengatur semua itu. Dan pasti, Dia yang sama dengan yang mengatur kecepatan pengembangan alam semesta sehingga setiap bintang tidak saling bertabrakan. Dia yang sama dengan yang mengatur komposisi zat dalam atmosfer bumi sehingga ada kehidupan. Dia yang sama dengan yang menciptakan semua hal dari yang awalnya tidak ada menjadi ada. Semua tunduk pada perintah-Nya. Dialah Allah Robbul alamin.
Dia berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.” (QS At-Tin : 4)