Islam, sebagai agama yang memiliki pandangan holistik terhadap kehidupan, menyajikan konsep yang jelas mengenai perbedaan antara dunia dan akhirat. Dunia sebagai tempat ujian sementara, sedangkan akhirat adalah tujuan akhir yang abadi. Artikel ini akan menggali jauhnya perbedaan antara dunia dan akhirat.
1. Sifat Sementara Dunia dan Ketenangan Akhirat:
Dalam Al-Qur’an, dunia sering diibaratkan sebagai tempat yang fana, sementara akhirat diilustrasikan sebagai tempat kekekalan. Allah menyatakan, “Harta dunia itu adalah perhiasan bagi kehidupan dunia ini, dan kekal keindahan serta pahala yang kekal ada pada sisi Tuhanmu.” (Q.S. Al-Kahf [18:7]).
2. Ujian dan Persiapan di Dunia:
Dunia dianggap sebagai arena ujian bagi manusia. Tindakan dan perbuatan di dunia ini menjadi dasar penilaian di akhirat. Al-Qur’an menegaskan, “Yang menciptakan hidup dan mati untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (Q.S. Al-Mulk [67:2]).
3. Keberlanjutan Kehidupan di Akhirat:
Islam mengajarkan bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju kehidupan sejati di akhirat. Keberlanjutan kehidupan setelah kematian menjadi dasar dari iman Muslim.
“Dan sesungguhnya akhirat itu lebih baik bagimu daripada dunia ini.” (Q.S. Adz-Dzariyat [51:15]).
4. Pergeseran Fokus dari Materialisme ke Spiritualitas:
Dunia cenderung memandang keberhasilan dalam hal kekayaan, kekuasaan, dan kemewahan materi. Namun, Islam mengajarkan untuk memandang kehidupan ini sebagai persiapan untuk kehidupan abadi. Fokus perhatian dan usaha beralih dari materi ke kebaikan, amal sholeh, dan ibadah kepada Allah.
5. Sikap Terhadap Kesulitan dan Penderitaan:
Islam mengajarkan bahwa kesulitan dan penderitaan di dunia adalah bagian dari ujian Allah. Kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan ini membawa pahala di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Ajibnya urusan orang mukmin! Amru semuanya baik baginya. Jika ia mendapat nikmat, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia ditimpa musibah, ia sabar, dan itu baik baginya.” (Muslim).
6. Kebebasan dari Keterbatasan Fisik:
Dalam akhirat, manusia akan dibebaskan dari segala keterbatasan fisik dan kelemahan tubuh. Islam menggambarkan bahwa di surga, setiap individu akan mendapatkan tubuh yang sempurna dan kekal.
7. Pertemuan dengan Allah:
Salah satu kenikmatan terbesar di akhirat adalah pertemuan dengan Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kamu akan melihat Tuhanmu sebagaimana kamu melihat bulan purnama, tidaklah terhalang melihat-Nya.” (Bukhari).
Dengan jelasnya perbedaan antara dunia dan akhirat dalam pandangan Islam, umat Muslim diberi arah hidup yang memiliki tujuan yang tinggi dan bermakna. Dunia dianggap sebagai ladang amal untuk menuai hasil di akhirat, tempat kebahagiaan abadi dan kenikmatan yang tak terlukiskan. Oleh karena itu, kebijaksanaan dan kesadaran spiritual menjadi pilar utama bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Wallahu A’lam Bishawab