Eramuslim – ADA yang bertanya pada kiai Semar, mengapa ada orang yang baik sekali tapi nasib hidupnya selalu saja diwarnai oleh musibah. Terus, ada pula orang yang rajin bermaksiat namun ternyata hidupnya nyaman penuh fasilitas dan anteng-anteng saja.
Kiai Semar tersenyum sambil mengelus perutnya yang masih saja membuncit. Beliau batuk-batuk kecil sambil berkata lirih: “Ya kalau semua orang baik itu selalu kelihatan baik maka tak akan ada seninya hidup ini. Hidup tak akan rame. Ceritanya tak akan indah. Sama dengan kalau semua orang yang rajin maksiat itu pasti tak nyaman terus, maka syetan akan kehilangan bahan untuk memprovokasi manusia.” Kiai Semar lalu masuk ke dalam biliknya, agak lama juga tak keluar-keluar lagi, entah apa yang dikerjakan di dalam kamar.
Sekeluar dari kamar, beliau ditanya lagi penjelasan lengkapnya. Jawaban beliau: “Sepertinya kalian semalam tidak ikut pengajian OBAT HATI di Ponpes Bustanul Ulum Lenteng Sumenep ya. Ribuan orang datang dari tempat jauh, kalian pada pergi kemana?” Kiai Semar lalu terdiam, para tamu pun diam.
Kiai Semar melanjutkan dawuh: “Hidup ini unik, dan seringkali sulit ditebak. Ada orang yang dipenjara dan dihinakan dengan putusan kejam para hakim yang biasa terima suap. Sekeluar dari penjara, orang itu menjadi jauh lebih mulia dibandingkan para hakim laknat itu yang akhirnya terhina karena tertangkap KPK.” Unik, bukan? Jangan sedih kalau kalian dihinakan kini, yang penting tetap bersama Allah maka kamu akan menjadi mulia. Sudah, sana pulang, jangan lupa selalu rajin ke pengajian. Salam saya ke pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim itu ya.” Salam, AIM. (Inilah)