Eramuslim – DALAM kehidupan, manusia selalu diliputi berbagai hal dan prasangka. Ujian tersbesar dalam hidup adalah manakala manusia tidak mampu menikmati dan mensyukurinya.
Cobaan atau ujian yang diberikan Allah Subhanahu wa ta’ala sejatinya adalah wujud sayang kepada hamba-Nya. Ujian tersebut bisa berpasang-pasangan; misalnya kaya dan miskin, susah dan senang, atau mudah dan lancar.
“Kehidupan selalu berpasang-pasangan. Ada kaya-miskin, untung-bangkrut, hidup-mata, dan lain sebagainya,” kata KH Misbahul Munir, ketua Aswaja Center, dikutip dari akun Youtube Official iNews, Rabu (5/8/2020).
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Mulk: 1)
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al Mulk: 2)
“Hidup adalah ujian dari Allah Subhanahu wa ta’ala, barang siapa yang mampu memberikan nilai pada setiap peristiwa, insya Allah akan mendapatkan kebaikan di sisi Alah Ta’ala,” jelas KH Misbahul Munir.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إذا أحَبَّ اللهُ قومًا ابْتلاهُمْ
“Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji.” (HR Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Disahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Al-Jami’ nomor 285)