Eramuslim – MEYAKINI takdir dari Allah SWT adalah kewajiban bagi umat Islam. Takdir itu bisa berupa kehidupan bahagia, bisa juga musibah yang tidak bisa dihindari oleh setiap makhluk hidup, khususnya bagi manusia.
Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Jakarta Timur, Ustadz Asroni Al Paroya mengatakan selalu banyak pertanyaan tentang takdir Allah. Apalagi takdir itu berupa musibah, misalnya tiba-tiba kecelakaan atau dirampok.
“Bagaimana kita menghadapi ini? Yang menjadi pertanyaan bagi kebanyakan orang, misalnya takdir buruk yang dialami, ketika kita dalam sebuah perjalanan kita mendapatkan musibah dijambret orang, diserempet motor, dan sebagainya,” ujarnya saat dihubungi Okezone.
Kebanyakan orang, kata Asroni, mereka malah meratapinya, menangisinya, dan ada timbul rasa tidak ikhlas karena seauatu yang buruk telah terjadi.
Namun bagi mereka yang beriman, pasti akan ikhlas, sabar, dan pasrah kepada Allah SWT. Seperti dalam hadist berikut ini, yaitu menerangkan tentang orang-orang yang mau bersabar ketika tertimpa musibah.
Dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari Shuhaib berkata; Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:
عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (HR: Muslim)