Seorang pemimpin bila telah dihinggapi penyakit populer atau ingin terkenal, maka ia akan rela menjual rakyatnya demi mendapat ketenangan di seluruh dunia. Demi populer juga ia berani menghamburkan uang negara dengan tidak pada tempatnya.
“Padahal, rakyat sedang mengalami kesulitan sedang pemimpinnya bermewah-mewahan dan berlebihan dalam hal pakaian perabotan dan kendaraan,” katanya.
Rakyat yang sedang menderita dengan perlakuan itu semakin tertindas dengan beban kehidupan yang sudah berat kian hari kian bertambah, beban pajak semakin tinggi, harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan terus-menerus. Adakah pernah sedikitpun terpikirkan oleh para pemimpin?
Inilah akibat budaya ingin populer telah merambah ke dalam sendi-sendi kehidupan para pemimpin bercorak jahiliyah,” kata At-Turjani.
Pemimpin seperti inilah yang terang-terangan menjual nama rakyat dan meremehkan agama demi kehidupan dunia. Demi jabatan, agama dijadikan alat, agama dijadikan kedok dan dijadikan perisai untuk menutupi kebejadan moralnya. Inilah pemimpin zalim yang termasuk golongan temannya Firaun Laknatullah di Padang Mashar. Ia akan digiring di bawah panji-panji para pemimpin dzalim.
“Wahai saudaraku, ingatlah akan pengadilan Allah yang Maha Adil. Di sana kepemimpinan akan dimintai pertanggungjawaban dan jabatanmu itu tidaklah akan bisa menolongmu dihadapan Allah yang menguasai segala kerajaan langit dan bumi,” katanya. (Rol)