Boleh jadi orang yang berzikir dikira lagi menghayal, mengingau, berpikir atau sedang menghitung laba dan rugi pekerjaannya, padahal, hatinya ternyata lagi terjalin dengan pemilik Arsy yang Maha Agung dalam sebuah komunikasi zikir. Sementara itu, semakin tersembunyi sebuah ibadah, semakin tinggi pahalanya. Puasa salah satu contohnya punya pahala yang besar karena yang tahu benar atau bohongnya orang yang mengaku berpuasa hanyalah Allah Semata. Demikian juga dengan zikir, hanya Allah yang tahu.”
Yang berzikir senantiasa menghadirkan Allah SWT dalam hatinya, meski itu hanya sebatas perasaan. Yang berzikir merasa dekat dengan-Nya, meski itu hanya sebatas makna. Tentunya, yang dekat dengan Allah akan selamat jika ditakdirkan berpulang ke rahmat Allah SWT dalam keadaan seperti ini.
Wahai para pedamba husnul khatimah, pagari dirimu dengan zikir pagi dan sore hari sehingga kalian senantiasa dalam ruang lingkup berkah zikir tersebut. Wahai yang menginginkan husnul khatimah, bentengi dirimu dengan doa sebelum dan sesudah tidur sehingga engkau tetap dalam cakupan berkah doa tersebut. Dan jika Anda sekalian ditakdirkan kembali ke rahmat Allah SWT dalam keadaan seperti ini, insyaallah Anda sekalian berpeluang menutup lembaran hidup dengan tetes akhir tinta husnul khatimah yang mengharukan.
Berikut ini contoh zikir pagi dan sore hari seperti yang diriwayatkan hadits-hadits Rasulullah Saw.
Di waktu pagi membaca:
“kami telah menghirup udara pagi dan kekuasaan pun di tangan Allah sehingga segala puji bagi-Nya. Tidak ada tuhan selain Allah yang tidak memiliki sekutu. Bagi-Nya kekuasaan dan pujian. Dia Maha Mampu untuk melakukan sesuatu terhadap segala sesuatu. Ya Allah, aku memohon kebaikan hari ini dan apa yang ada setelahnya dan meminta perlindungan dengan-Mu dari kejahatan apa pun yang ada di hari ini dan kejahatan apa yang datang setelahnya. Ya Allah, saya meminta perlindungan dengan-Mu dari kemalasan dan keburukan masa tua. Ya Allah, saya meminta perlindungan dengan-Mu dari azab neraka dan azab kubur.” (Hadits riwayat Abdulllah bin Mas’ud di Shahih Imam Muslim)
(أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ).
Di waktu sore hari membaca:
““kami telah menghirup udara sore dan kekuasaan pun di tangan Allah sehingga segala puji bagi-Nya. Tidak ada tuhan selain Allah yang tidak memiliki sekutu. Bagi-Nya kekuasaan dan pujian. Dia Maha Mampu untuk melakukan sesuatu terhadap segala sesuatu. Ya Allah, aku memohon kebaikan malam ini dan apa yang ada setelahnya dan meminta perlindungan dengan-Mu dari kejahatan apa pun yang ada di malam ini dan kejahatan apa yang datang setelahnya. Ya Allah, saya meminta perlindungan dengan-Mu dari kemalasan dan keburukan masa tua. Ya Allah, saya meminta perlindungan dengan-Mu dari azab neraka dan azab kubur.” (hadits riwayat Abdulllah bin Mas’ud di Sunan Imam at-Tirmidsi)