Ingat Mati Bisa Tinggalkan Kenikmatan Dunia

3. Seorang arif yang telah sempurna tobatnya. Orang ini menyukai mati, bahkan menginginkan kematian, karena bagi seorang kekasih tidak ada waktu yang lebih indah selain berjumpa dengan orang yang dikasihinya. Dan kematian baginya merupakan saat perjumpaan yang dirindukannya. Orang yang sedang dimabuk rindu tentu tidak akan pernah melupakan waktu kencannya.

 

Mereka itu ingin segera mati, karena disitu akan terbukti mana yang setia dan mana yang durhaka, serta apa yang akan didapatkannya. Dalam suatu riwayat disebutkan, ketika maut datang hendak menjemput Hudzaifah, ia berkata, “Kekasih datang pada saat kemiskinan, tidak akan beruntung orang yang menyesal. Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan dari fitnah.”

4. Orang yang berada pada tingkatan yang tertinggi. Orang ini dalam keadaan rela, yakni segala seuatu yang dimilikinya dipersembahkan untuk Allah saja. Ia tidak mempunyai keinginan untuk mati ataupun hidup. Inilah puncak kerinduan, maqam rida dan pasrah.

Setiap saat orang ini selalu mengingat mati. Bahkan, bagi orang yang sibuk dalam keduniaan hendaknya mengingat mati, karena dengan mengingat mati akan menyebabkan seseorang mampu meninggalkan kelezatan dunia dan menjauhinya. (inilah)