Seorang Muslim mana pun akan merasakan kenyamanan, kedamaian, kekhusyukan, dan kesyahduan yang tiada terperi saat menikmati beribadah di Kota Madinah. Tak seorang pun dari mereka yang pernah menduga bagaimana dulunya Kota Madinah sebelum kedatangan Rasulullah SAW. Madinah sebelum kedatangan Rasulullah SAW adalah sebuah dusun subur bernama Yatsrib.
Saat itu, penduduk Jazirah Arab sudah mengenal Yatsrib, tetapi berbeda halnya saat Yatsrib kedatangan Rasulullah SAW yang membawa ajaran agama Islam keharibaannya. Sejak saat itu, Yatsrib lebih dikenal sebagai Madinatur Rasul ( Kota Rasulullah SAW ), dan Madinah bersinar dengan cahaya Islam sehingga ia dinamakan Madinah Al Munawwarah, sebuah kota yang mendapatkan limpahan cahaya Islam.
Rasulullah SAW dan kaum Muslimin begitu mencintai kota ini. Bahkan, Rasulullah SAW pernah berdoa kepada Allah SWT agar Madinah dijadikan tanah haram sebagaimana Allah SWT menganugerahkan kepada Ibrahim Kota Makkah sebagai tanah haram. Sebuah penghormatan pada negeri yang begitu banyak memberi kebaikan.
Perhatikan bagaimana Rasulullah SAW begitu mencintai Madinah sehingga banyak sekali sabda beliau yang mengutamakan Madinah dibandingkan negeri lainnya di seluruh dunia. Di Madinah, Rasulullah pernah bersabda bahwa shalat di Masjid Nabawi akan mendapatkan pahala 1.000 kali lipat. ( HR Bukhari dan Muslim ).
Di Madinah ada sebuah taman surga yang bernama Raudhah yang terletak antara rumah beliau dan mimbar masjid. ( HR Muslim ). Dan, di kota tersebut ada sebuah masjid bernama Quba yang dibangun dengan tangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya, di mana bila seorang Muslim shalat di sana, akan mendapatkan pahala umrah. ( HR Ibnu Majah ).
Dan, banyak lagi keutamaan Madinah yang tidak dapat disebutkan. Rasulullah SAW begitu mencintai Madinah sehingga beliau sering berharap bahwa masa depan agama Islam ini akan mencuat dari kota yang beliau cintai ini. Ada sebuah hadis beliau yang terpampang besar di pintu Raudhah Asy Syarifah. “Iman akan kembali ke Madinah, sebagaimana seekor ular akan kembali ke lubangnya.” ( HR Bukhari dan Muslim ).
Banyak Muslimin yang hadir di Raudhah yang membaca hadis Rasulullah SAW tersebut di atas dan mereka bertanya-tanya tentang maksud hadis tersebut. Maka, inilah sebuah doa dan harapan Rasulullah SAW bahwa iman suatu saat akan datang ke Madinah dengan membawa bukti bahwa ia sudah sampai ke seantero bumi dan membawanya kembali ke Madinah. Wallahu A’lam