Allah berfirman, Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (QS. al-Muthaffifin [83]: 1-6)
Dalam sebuah riwayat disebutkan Ibnu Abbas menerangkan tentang sebab turunnya ayat ini, yaitu manakala Rasulullah saw tiba di Kota Madinah. Ada banyak penduduk dari kota ini yang punya kebiasaan curang dalam takaran. Maka, Allah menurunkan ayat ini kepada beliau, sehingga orang-orang tersebut memperbaiki takaran mereka. (HR Nasai)
Saudaraku, kita wajib senantiasa berbaik sangka kepada Allah Swt, bahwa musibah yang sedang menimpa kita saat ini bukanlah sebagai azab, melainkan sebagai ujian atau peringatan. Allah sangat besar kasih sayang-Nya kepada kita, senantiasa memperhatikan kita dan ingin supaya kita selalu mendekat kepada-Nya. (Inilah)