Eramuslim – Bangsa Indonesia saat ini sedang merayakan Hari Ayah Nasional. Ini merupakan perhargaan terhadap pengorbanan dan perjuangan ayah untuk anak-anak dan istrinya.
Hari Ayah Nasional memang pantas diperingati karena para ayah telah memberikan jiwa dan raganya bagi keluarganya. Muslim bisa memperingati hari ini dengan mengingat dan menerapkan pendidikan Luqmanul Hakim kepada anaknya yang dikisahkan dalam Alquran.
Dalam riwayat Sayyidina Ibnu Abbas (3-68 H), Luqmanul Hakim yang dipanggil Luqman merupakan seorang ayah yang berasal dari Ethiopia.
Namun menurut riwayat Sayyidina Sa’id bin Musayyab (15-94 H) dan Jabir bin Abdullah (16-78 H), Luqman merupakan ayah yang berasal dari Nubia, Mesir atau Sudan. Ia berkulit hitam, berhidung pesek, pendek, dan berbibir tebal, menurut sebagian besar riwayat. (Imam Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Adhîm, Riyadl: Dar Thayyibah, 1999, juz 6, h. 333)
Terlepas dari semua itu, Lukman merupakan hamba pilihan Allah yang dipilih-Nya untuk menjadi ayah yang patut dicontoh oleh ayah-ayah lain di dunia. Bahkan pendidikan dan nasihat-nasihat Luqman untuk anaknya terukir indah di dalam ayat suci Alquran, Surat Al Luqman ayat 13-19.
Seperti dilansir NU Online, sebaiknya kita mencontoh Luqman dalam mendidik anaknya yang tertuang dalam Surat Al Luqman ayat 13-19. Ini nasihat Luqman kepada anaknya yang bisa ditiru oleh para ayah di Tanah Air:
1. Nasihat untuk tidak mempersekutukan Allah
Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk tidak mempersekutukan Allah. Ini merupakan langkah awal agar manusia dapat sukses hidup di dunia sampai di akhirat. Sejatinya ilmu yang dimiliki manusia ini hanya oleh dan karena kehendak Allah SWT. Tidak ada daya dan upaya manusia selain kekuatan Allah SWT. Putra putri kita harus dididik menyandarkan segalanya kepada Allah SWT. Ini sesuai dengan firman Allah dalam,
Surat Luqman Ayat 13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”