Allah mengetahui bahwa di antara mereka di masa depan ada yang bertobat, yang kafir menjadi muslim, yang zalim menjadi pembela orang yang dizalimi dan seterusnya. Seperti yang terjadi pada Khalid bin Walid, Ikrimah bin Abu Jahal, Hindun binti Utbah radhiyallahu anhum di masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
“Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu, Allah menerima tobat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim. Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 128-129).
Allah mengetahui bahwa di antara keturunan mereka kelak ada yang beriman kepadaNya sehingga sekalipun mereka tidak bertobat hingga akhir hayat, kehidupan mereka diperlukan untuk melahirkan keturunan yang saleh di masa depan. Ketika Rasulullah ditawarkan oleh malaikat penjaga gunung untuk menghancurkan orang-orang kafir yang menyakiti beliau dengan menimpakan dua buah bukit kepada mereka, Rasulullah menjawab, “Bahkan aku berharap Allah mengeluarkan dari sulbi mereka keturunan yang akan beribadah kepada Allah semata, tidak menyekutukan-Nya.” (HR. Bukhari & Muslim). (Inilah)
Shalawat dan salam untukmu wahai teladan umat.
Oleh Ustaz Ahmad Sahal Hasan Lc.