Eramuslim – MANUSIA dihadapkan pada dua jalan dalam hidupnya. Jalan kebaikan dan jalan keburukan, tak ada pilihan ketiga. Tentunya, peperangan selalu bergejolak di hati manusia antara dorongan untuk berbuat baik dan ajakan untuk berbuat jahat.
Pilihan ada di tangan manusia. Pasti setiap pilihan ada kesulitan dan resiko masing-masing. Di sisi lain, Allah selalu mengingatkan akibat dari kedua pilihan itu. Pada surat Maryam Allah enggambarkan dua fenomena yang berbeda antara kebangkitan orang yang bertakwa dan mereka yang durjana.
Allah berfirman, “(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami Membangkitkan orang-orang yang bertakwa kepada (Allah) Yang Maha Pengasih, bagaikan delegasi yang terhormat.”(Maryam 85)
“(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami Membangkitkan orang-orang yang bertakwa”.
Orang-orang yang bertakwa itu dibangkitkan dengan mulia oleh Allah. Kata “dibangkitkan” sudah menunjukkan arti kemuliaan bagi mereka.
Kepada (Allah) Yang Maha Pengasih. Allah tidak menyebut mereka dibawa ke surga, tapi dibawa kepada (Allah) yang Maha Pengasih. Ini menunjukkan bahwa mereka bukan hanya mendapat surga, tapi mendapat yang lebih dari itu. Yaitu kedekatan dan keridhoan Allah swt.
Bagaikan delegasi yang terhormat. Mereka diperlakukan layaknya delegasi terhormat. Dan selamanya, delegasi itu pasti dihormati dan dimuliakan.
Sementara orang-orang yang memilih jalan yang kedua, Allah berfirman,
“Dan Kami akan Menggiring orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.”(Maryam 86)