Eramuslim – TERDAPAT dua jenis cahaya yang mendatangi kalbu dan itu tertulis dalam kitab Al Hikam Al ‘Athaiyyah makalah ke 204 karya Syekh Ibnu Athaillah As Sakandari.
Cahaya pertama yaitu yang datang hanya sampai kalbu bagian luarnya saja. Kedua, cahaya yang datang sampai masuk ke dalam inti kalbu atau hingga masuk ke dalam lubuk hati.
Ulama kondang KH. Ahmad Bahauddin Nur Salim (Gus Baha) menjelaskan bahwa kebenaran ilmiah yang hinggap ke dalam kalbu itu ada dua. Jika cahaya itu sampai pada sisi luar kalbu, maka kamu akan memperhatikan Tuhan sekaligus dirimu sendiri, memperhatikan dunia sekaligus akhirat.
Maka orang yang mendapat cahaya hanya sampai luarnya saja mendapati kalbunya kadang bersama dirinya, kadang bersama Allah. Dalam berbuat pun demikian, kadang demi dirinya sendiri, kadang demi Allah. Begitu juga, terkadang melakukan sesuatu itu demi dunia dan terkadang demi akhirat. Gus Baha menyebut orang macam ini memiliki watak yang tidak stabil.
Menurut murid KH Muaimun Zubair (Mbah Moen) ini, jika ilmu tauhid hanya di luar kalbu, maka kamu memperhitungkan Allah sekaligus dirimu sendiri. Memperhitungkan dunia sekaligus akhirat juga.
“Jadi kadang memikirkan dirinya sendiri dan kadang memikirkan agama,” ucapnya.