Eramuslim – Ternyata siksa kubur pun berlaku bagi Muslim yang selama masa hidupnya berbuat maksiat dan tidak segera meminta ampunan.
Dalam kitab Aqidah at-Thahawiyah, Imam Ath-Thahawy menyebutkan, dari Ibnu Mas’ud, Nabi SAW bersabda:
عن عمر بن شرحبيل قال: مات رجل يرون أن عنده درعا فأتي في قبره فقيل: انا جالدوك مئة جلدة من عذاب الله، فقال: فيم تجلدوني، قد كنت أتوقى وأتورّع؟ قيل: خمسون، فلم يزالون يناقصون حتى صار الى جلدة فجلد فالتهب القبر عليه نارا ثم أعيد فقال: فيم جلدتموني؟ قالوا: صليت يوما على غير وضوء، ومررت بمظلوم يستغيث فلم تغثه
Seorang hamba dari hamba-hamba Allah diperintahkan disiksa dikuburnya dengan 100 deraan. Dia terus memohon kepada Allah dan berdoa kepada-Nya hingga deraan itu hanya sekali saja. Kuburnya pun dipenuhi dengan api.
Ketika dia terbebas dari siksaannya dan sadar, dia bertanya, “Mengapa kalian menjatuhkan hukuman dera kepadaku? Para malaikat menjawab, “Karena engkau sholat tanpa bersuci terlebih dahulu dan engkau melewati orang yang dizalimi dan engkau tidak menolongnya.”
Dalam riwayat lain yang tertulis pada HR Bukhari dan Muslim bersumber dari Ibnu Abbas disebutkan:
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: ((مرّ النبي صلى الله عليه وسلم على قبرين، فقال: إنهما ليعذبان وما يعذبان في كبير، ثم قال: بلى، أمّا أحدهما فكان يسعى بالنميمة، وأما الآخر فكان لا يستتر من بوله، ثم قال: ثم أخذ عوداً رطباً فكسره باثنتين، ثم غرز كل واحد منهما على قبر، ثم قال: لعله يخفف عنهما، ما لم ييبسا))
Nabi SAW melewati dua kuburan. Dia pun bersabda, “Sesungguhnya dua orang yang dikubur ini benar-benar disiksa. Keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Yang seorang (disiksa) karena tidak membersihkan setelah buang air kecil. Satunya lagi (disiksa) karena menyebarkan adu domba.”