Watak dan karakter sebenarnya berada dalam kendali kita. Tapi karena sudah tertanam dan menjadi kebiasaan, akhirnya susah untuk diubah. Tapi ingat, tidak ada yang tidak bisa dirubah. Rasul pun bersabda, “Sesungguhnya ilmu didapat dengan belajar, kelembutan didapat dengan berlatih melembutkan diri dan kesabaran didapat dengan berlatih untuk bersabar.”
Jika hewan liar saja bisa dilatih untuk menjadi jinak dan pintar apalagi manusia yang memiliki akal dan hati. Jika manusia tidak bisa berubah maka perintah dan larangan Allah akan sia-sia, karena Allah tidak akan memberi sesuatu diluar batas kemampuan hamba-Nya.
Perintah dan larangan adalah sarana untuk membiasakan diri kita selalu berada di jalur yang tepat. Untuk melatih diri berakhlak kepada Allah, Rasul-Nya dan kepada sesama. Karena tanpa akhlak, segala amal perbuatan kita akan luntur tak berarti. “Sungguh akhlak yang buruk itu merusak amal seperti cuka merusak madu.”(Rasulullah saw)
Akhlak Siapa yang harus kita tiru?
Kita telah mengetahui pentingnya membina akhlak, lalu akhlak siapa yang seharusnya kita tiru?
- Akhlak Allah
Rasulullah saw bersabda, “Berakhlaklah dengan Akhlak Allah” Bagaimana cara mengetahui Akhlak Allah? Dengan melihat kepada sifat-sifat-Nya, bagaimana Dia Memperlakukan hamba-Nya, bagaimana Dia Membalas kebaikan, Memaafkan kesalahan dan sifat-sifat lainnya yang penuh dengan keindahan.
- Akhlak Alquran
Coba lihatlah kepada Alquran, sebuah buku pedoman akhlak terbaik sepanjang masa. Sebagaimana yang ditampilkan dengan sempurna oleh manusia dengan puncak kesempurnaan akhlak. Tiada lain adalah Nabi Muhammad saw. Karena akhlak beliau adalah akhlak Alquran