Eramuslim – UMAT Islam wajib memahami hakikat ibadah yang sesungguhnya agar amalannya tidak berujung sia-sia. Berdasarkan bahasa, ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu ‘abdu yang berarti hamba. Menurut istilah, ibadah adalah segala amal atau perbuatan manusia yang berhubungan dengan Allah Subhanahu wa ta’ala, sesama manusia, maupun dengan alam demi mendapat ridha Allah Ta’ala.
Dalam persfektif syariat, Allah Subhanahu wa ta’ala memperintahkan manusia beribadah sebagaimana dalam firman-Nya:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS Az-Dzaariyat: 56)
Ada yang bertanya, bagaimana ciri-ciri orang yang ibadahnya benar karena Allah Subhanahu wa ta’ala?
Berikut penjelasannya, sebagaimana diungkapkan Syekh Ahmad Al Mishri, dikutip dari Sindonews, Kamis (2/7):
- Ikhlas
Orang yang benar dalam ibadahnya, maka ia melakukannya dengan penuh keikhlasan semata-mata hanya karena mencari ridha Allah Subhanahu wa ta’ala. Ia menyadari bahwa ikhlas adalah rahasia diterimanya sebuah amal ibadah. Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa.” Barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal salih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS Al-Kahfi: 110)