Eramuslim – DARI Malik bin Rabiah As-Saidi radhiyallahu anhu, beliau menceritakan, Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seseorang dari Bani Salamah. Orang ini bertanya, Wahai Rasulullah, apakah masih ada cara bagiku untuk berbakti kepada orang tuaku setelah mereka meninggal? Jawab Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
Ya, mensalatkan mereka, memohonkan ampunan untuk mereka, memenuhi janji mereka setelah mereka meninggal, memuliakan rekan mereka, dan menyambung silaturahmi yang terjalin karena sebab keberadaan mereka. (HR. Ahmad 16059, Abu Daud 5142, Ibn Majah 3664, dishahihkan oleh al-Hakim 7260 dan disetujui adz-Dzahabi).
Makna mensalatkan mereka memiliki dua kemungkinan,
1. Mensalatkan jenazah mereka
2. Mendoakan mereka dengan doa rahmat.
Demikian keterangan as-Sindi yang dikutip Syuaib al-Arnauth dalam Tahqiq beliau untuk Musnad Imam Ahmad (25/458). Di antara doa yang Allah perintahkan dalam AlQuran adalah doa memohonkan ampunan untuk kedua orang tua kita,
Berdoalah, ‘Ya Allah, berilah rahmat kepada mereka (kedua orang tua), sebagaimana mereka merawatku ketika kecil‘. (QS. Al-Isra: 24). (Inilah)