2. Tafsiran Surah An-Naml Ayat 21
afsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
لَأُعَذِّبَنَّهُۥ عَذَابًا شَدِيدًا أَوْ لَأَا۟ذْبَحَنَّهُۥٓ (Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya) Terdapat pendapat mengatakan yang dimaksud dengan azab yang keras adalah dengan mencabut bulu-bulunya. Dan pendapat lain mengatakan yakni dengan melarangnya untuk melayani Nabi Sulaiman lagi. أَوْ لَيَأْتِيَنِّى بِسُلْطٰنٍ مُّبِينٍ (kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang) Yakni dengan alasan yang jelas atas ketidakhadirannya.
Sesuai dengan tafsiran di atas, dijelaskan bahwa nabi Sulaiman akan berniat menghukumnya dengan keras atau bisa saja menyembelihnya. Burung hud-hud diancam untuk dicabut bulu-bulunya dan tidak boleh melayani beliau atas perilakunya itu.
Tapi itu semua dikecualikan jika si burung hud-hud datang dengan membawa alasan yang jelas. Nabi Sulaiman akan menarik ucapannya untuk menghukumnya dengan keras dan ia masih tetap bisa melayani nabi seperti biasanya.
Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Melihat ketidakhadiran burung hudhud di antara prajuritnya, nabi sulaiman selaku pemimpin tertinggi atas bala tentaranya, mulai marah dan mengancamnya seraya berkata, “jika dia datang pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat sesuai dengan kesalahannya, atau pasti akan kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas yang bisa aku terima. “22. Maka tidak lama kemudian datanglah burung hudhud yang dicari cari, dan langsung menghadap nabi sulaiman. Lalu setelah ia di tanya oleh nabi sulaiman tentang keberadannya, dengan spontan ia berkata, dengan nada bangga ‘aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui wahai baginda nabi sulaiman. Aku datang kepadamu dari negeri yang jauh yaitu negeri saba’ di yaman dengan membawa suatu berita yang yang penting dan meyakinkan dan perlu engkau ketahui. “.
Kemudian datang si burung hud-hud itu, setelah ditanya oleh nabi Sulaiman lalu menjawab bahwa dia membawa sebuah kabar berita penting dari negeri Saba’ di Yaman dan mengharuskan beliau untuk tahu akan hal ini.
Dia mengatakan bahwa, telah jauh-jauh datang dari negeri Saba’ dan mendapati ada seorang pemimpin wanita, ia memiliki banyak hal meliputi kekayaan, senjata yang melimpah ruah hingga singgasana besar.
Itulah beberapa penjelasan mengenai Burung Hud-hud beserta tafsir yang membahasnya. Pengorbanan hewan satu ini memang patut dijadikan suri tauladan dan semoga masih ada umat Islam yang masih mau rela berkorban demi membela kebenaran.