3. Keahlian Burung Hud-hud
Berbicara mengenai keahlian dari burung hud-hud, Allah SWT telah memberikannya sebuah mukjizat berupa penglihatan yang tajam sehingga dapat menyibak kegelapan di bumi demi mencari sumber air.
Kisah ini dimulai dari penjelasan Sayyidina Ibnu Abbas tentang kemampuan burung Hud-hud. Ia menjelaskan:
كان الهدهد مهندسا، يدل سليمان، عليه السلام، على الماء، إذا كان بأرض فلاة طلبه فنظر له الماء في تخوم الأرض، كما يرى الإنسان الشيء الظاهر على وجه الأرض، ويعرف كم مساحة بعده من وجه الأرض، فإذا دلهم عليه أمر سليمان، عليه السلام، الجان فحفروا له ذلك المكان، حتى يستنبط الماء من قراره
“Bahwa burung Hud-hud sangat ahli dalam mencari air dan ditugaskan secara khusus oleh Nabi Sulaiman ketika berada di padang pasir. Dengan kemampuannya, Hud-hud dapat melihat sumber air di dalam tanah seperti manusia dapat melihat sesuatu di permukaan tanah. Hud-hud juga dapat melihat seberapa jauh dan seberapa dalam sumber air di dalam tanah itu. Ketika Hud-hud menunjukkan letak sumber air, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam memerintahkan jin untuk menggali tempat itu sampai air keluar dari dasar bumi” (Imam Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’an al-‘Adhîm, Riyadh: Dar Thayyibah, 1999, juz 6, h. 184).”
Beliau mengatakan bahwa hud-hud adalah insinyur yang memberitahu tempat air pada Nabi Sulaliman AS. Hud-hud juga dapat mengetahui jarak kedalaman air dari permukaan tanah, memiliki kemampuan terbang yang mampu melintasi berbagai negara.
Sebagai bentuk mukjizat dari Allah SWT, hud-hud juga diberi nalar, kecerdasan, iman serta piawai dalam menyampaikan berita. Dari beberapa keahliannya, ada yang patut dicontoh seperti bentuk rela berkorbannya menanggung kelelahan untuk tetap mengajak orang-orang ke jalan yang baik.
Peristiwa Burung Hud-hud dengan Nabi Sulaiman AS
Kisah dari Nabi Sulaiman AS beserta burung hud-hud dijelaskan secara lengkap pada surah An-Naml. Dari situ, dapat dilihat bagaimana pengorbanan hud-hud dan juga semangatnya untuk menyebarluaskan kebaikan.
Yang awalnya nabi Sulaiman AS tak percaya terhadap apa yang dikatakan burung hud-hud mengiranya berbohong, pada akhrinya mengutusya membawa surat dakwah kepada ratu Bilqis di negeri saba’ di yaman.
Pada akhirnya, burung hud-hud kembali menempuh perjalanan yang jauh menuju negeri saba’. Namun itu semua ia lakukan dengan ikhlas. Tak cukup sampai di situ saja, ia juga diutus untuk memastikan surat dakwah beliau sampai ke tangan ratu dengan aman.
1. Menghilangnya Burung Hud-hud
Kisah Nabi Sulaiman AS dengan burung hud-hud ini terdapat dalam surah An-Naml ayat 20 sampai 40. Diceritakan bahwa disaat beliau memeriksa bala tentaranya dari berbagai jenis makhluk, hanya burung hud-hud yang tak ada di sana. Ini tercantum pada ayat ke 20 sebagai berikut:
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَآ اَرَى الْهُدْهُدَۖ اَمْ كَانَ مِنَ الْغَاۤىِٕبِيْنَ
“Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, “Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir?”.
Karena ketidakhadirannya itulah Nabi Sulaiman mengancam akan menghukum keras burung hud-hud atau bahkan akan membelihnya ketika dia datang nanti. Kecuali dengan memberi alasan yang jelas.
Lalu, datanglah burung hud-hud dengan kemudian berkata “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum baginda ketahui, kubawa kepadamu dari negeri saba’ berita penting yang meyakinkan”. Begitulah ia menjelaskan pada Nabi Sulaiman.