Eramuslim – Dari Shuhaib bin Sinan RA bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Alangkah mengagumkannya keadaan orang-orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) mengantarkan pada kebaikan (untuk dirinya), dan ini ada pada diri seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan maka ia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan maka ia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR Muslim).
Sabar merupakan prestasi istimewa yang dimiliki seorang mukmin di hadapan Sang Pencipta. Dengan sabar, banyak kebaikan yang akan didapatkan. Kebaikan di dunia ataupun di akhirat kelak.
Keimanan itu laksana burung, ia yang akan membawa kita terbang menuju Sang Pencipta dengan kedua sayap kokohnya yang bernama syukur dan sabar. Hakikat sabar ialah teguh mempertahankan jiwa agar selalu terpatri pada jalan-Nya, dengan tetap menjaga iman dan takwa serta berlapang dada dengan segala ketentuan yang diberikan oleh-Nya.
Kesabaran melekat pada setiap pribadi yang bersungguh-sungguh akan keimanan dan ketakwaannya. Senantiasa mengerahkan segenap kekuatan jasmani dan rohani, untuk selalu meningkatkan amal kebajikan di setiap empasan napas dalam hidupnya.
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS Ali Imran: 200).