Eramuslim.com – “Wahai ummatku, sesungguhnya kita berada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Kuwariskan dua hal kepada kalian, yaitu sunnah dan Al-Qur’an. Barangsiapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku, dan kelak orang–orang yang mencintaiku akan bersama–sama masuk surga bersamaku.” seru Rasulullah SAW.
Ketika mendengar nasihat Rasulullah tersebut, para sahabat tak kuasa menahan kesedihan. Nasihat itu seperti isyarat bahwa Rasulullah tak lama lagi akan meninggalkan mereka untuk selama–lamanya.
Hari yang telah ditentukan pun akhirnya tiba. Rasulullah terbaring sakit. Sekujur tubuhnya demam. Keringat bercucuran dari dahi. Putri beliau, Fatimah, merawat dengan penuh kelembutan. Ketika beliau dalam kondisi sakit, datang seseorang mengetuk pintu rumah. Fatimah yang merasa asing dengan orang tersebut menolak dengan halus keinginannya untuk bertemu dengan ayahnya.
Rasulullah bertanya kepada Fatimah, siapa tamu yang datang. Fatimah menjawab, ia tidak mengenali orang tersebut. Seketika itu, tubuh Rasulullah tergetar.