Eramuslim – DALAM Islam disebutkan bahwa sifat tergesa-gesa merupakan teman setan. Benarkan demikian? Setidaknya hal ini sejalan dengan Amar bin Al-‘Ash –radhiyallahu ‘anhu yang berkata:
لَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَجْنِي مِنْ ثَمَرَةِ العَجَلَةِ النَّدَامَةَ
Artinya: “Seseorang selalu memetik buah dari sikap ketergesa-gesaannya berupa penyesalan“.
Sementara dalam video acara Siraman Qolbu yang diunggah ke Youtube MNCTV Official, dai kondang Djoko Ismanu Herlambang atau akrab disapa Ustadz Dhanu, mengatakan, sifat tergesa-gesa diibaratkan seperti temannya setan.
Sifat tergesa-gesa menurutnya dapat membuat pikiran tidak fokus dan tubuh menjadi tidak seimbang. Sehingga di akhir akan menimbulkan penyesalan karena telah tergesa-gesa serta menimbulkan perasaan emosional.
“Jadi ada sesuatu yang kesannya enggak ada apa-apa, nanti (malah) jatuh, nanti kebentur. Kalau tergesa-gesa, kemudian berbicara itu biasanya salah ucap atau emosional seperti itu,” ucap Dhanu.
Selain itu, sifat tergesa-gesa saat menjalankan ibadah juga dilarang, ketika salat misalnya. Sebab nantinya akan timbul resah, gelisah, sehingga salat pun jadi tidak khusyuk dan tidak tumaninah.
Bukan hanya salat, membaca Alquran pun jangan sampai tergesa-gesa. Saat membaca Alquran haruslah jelas, dan dalam pengucapan tajiwidnya pun jangan sampai salah karena akan mengubah maknanya.
“Ibadah jadi enggak khusyuk, tidak tumaninah karena baca Alquran pun harus tartil jelas sekali. Jadi tidak boleh tergesa-tergesa dalam semua hal. Membaca Alquran juga jangan cepat-cepat, kecuali dia sudah paham (Alquran) ya enggak apa-apa,” pungkasnya. (okz)