Diriwayatkan oleh al-Baihaqi oleh Fathimah ats-Tsaqafiyyah, bahwa ia menyaksikan detik-detik kelahiran Muhammad SAW. “Ketika itu aku melihat cahaya yang amat terang menyinari seisi rumah tempat beliau dilahirkan. Selain itu, aku pun melihat beberapa bintang bersinar turun mendekat sehingga aku merasa seolah-olah bintang-bintang itu hendak mematuhi diriku.”
Sementara itu, Aminah melihat sendiri bayi Muhammad SAW berbaring dengan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa. Kemudian, Aminah melihat awan turun menyelimutinya dan juga mendengar sebuah seruan. “Bimbinglah ia mengelilingi Timur dan Barat, supaya mereka tahu, dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik.” Setelah itu, awan tersebut lenyap dari pandangan Aminah.
Selain itu, diriwayatkan bahwa pada malam kelahiran Muhammad SAW, bumi berguncang dilanda gempa sehingga berhala-hala yang terpancang di sekitar Ka’bah jatuh bergelimpangan dan berhancuran.
Kakek Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib bercerita, “Ketika aku sedang berada di Ka’bah, tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kepada Allah. Lalu aku mendengar suara dari dinding Ka’bah, ‘Telah lahir Nabi pilihan yang akan membinasakan orang kafir dan menyucikan-Ku dari berhala-berhala ini dan akan memerintahkan penyembahan kepada Yang Maha Mengetahui’.”
Selain tanda ini, terdapat peristiwa-peristiwa besar di berbagai wilayah yang terjadi menjelang kelahiran Nabi SAW. Sementara setelah beliau lahir, disebutkan bahwa tembakan komet di langit menjadi sering terjadi sebagai tanda bahwa pengetahuan iblis dan jin tentang perkara gaib sudah tamat.
Nabi Muhammad SAW lahir pada Senin, 12 Rabiu’l Awal pada Tahun Gajah di tengah keluarga Bani Hasyim di Makkah. Sebagian ulama berpendapat beliau lahir pada Senin, 9 Rabiul Awal atau bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 Masehi. (rol)