Jangankan para ulama salaf, bahkan para sahabat ridhwanullahi alaihim pun seringkali berbeda pendapat. Padahal mereka hidup bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sebuah era yang disebut dengan khairul qurun (masa terbaik). Tapi tidak satu dari sahabat itu yang memaki dengan sumpah serapah sambil menuding temannya sebagai calon penghuni neraka. Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh segelintir orang yang kerjanya menyumpahi orang lain yang tidak sependapat dengannya bukanlah termasuk ahli salaf, karena nama dan realitanya tidak nyambung.
Semoga Allah Ta’ala menghindarkan kita dari kejahilan dalam memahami agama, serta mencairkan ketegangan di antara sesama umat Islam, serta menghimpun hati jutaan umat Islam dewasa ini dalam sebuah kecintaan kepada Allah Ta’ala. Sehingga mampu menerima perbedaan pendapat persis sebagaimana para salafus-shalih dahulu telah mempraktekkannya. (Inilah)
Wallah a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Oleh Ahmad Sarwat, Lc