Eramuslim – SALAH satu bentuk makar Allah termuat dalam firman-Nya, Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa penangguhan Kami pada mereka adalah baik bagi mereka. “Sesungguhnya Kami menangguhkan mereka agar bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (QS 3: 178).
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa mengulur waktu dan menangguhkan azab yang disertai dengan penambahan karunia bagi seseorang adalah bentuk makar Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Bila Allah menginginkan kebaikan bagi hamba-Nya yang berdosa, maka Dia akan membalas dosanya dan mengingatkannya untuk meminta ampun. Dan bila Allah menginginkan keburukan hamba-Nya yang berdosa, maka Dia akan memberinya (tambahan) kenikmatan guna melalaikannya dari meminta ampun.
Allah berfirman, “Orang-orang kafir itu (mencoba) membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka. Dan sesungguhnya Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS 3: 54).
Salah satu bentuk tipuan Allah pada pendosa adalah menimbulkan ujub dalam dirinya, sehingga dia membesar-besarkan perbuatan baiknya, merasa puas dan senang dengannya, tersipu (seperti orang yang sedang dirayu) dan terkesima oleh dirinya sendiri dan merasa dirinya terbebas dari seluruh kekurangan dalam perbuatan tersebut, sambil merasa bahwa dia sendirilah yang telah melakukan kebaikan itu tanpa bantuan Allah. “Dan bagaimana dengan orang yang diperhiaskan perbuatan buruknya sehingga ia melihatnya sebagai kebaikan?” (QS 35: 8).