Dari Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir. Kalimat ini juga diriwayatkan dari perkataan sebagian sahabat: Dari Ibnu Masud Radhiyallahu anhu, ia berkata: Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir.
Yang dimaksud Mukmin di sini, adalah orang Mukmin yang telah mempersiapkan diri menghadapi kematian dan selalu memperhatikannya. Sedangkan orang kafir, maka sangatlah jelas, karena dengan kematian mendadak, ia tidak sempat bertobat dan mempersiapkan diri untuk akhirat.
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan, Telah diriwayatkan dari Imam Ahmad dan sebagian (Ulama) Syafiiyyah tentang tidak disukainya kematian mendadak. Sedangkan Imam Nawawi rahimahullah meriwayatkan dari sebagian orang-orang zaman dahulu bahwa sekelompok orang dari para nabi dan orang-orang saleh mati mendadak. (Imam) Nawawi rahimahullah berkata, Itu disukai oleh orang-orang yang memperhatikan (akan datangnya kematian). Aku (al-hfizh) berkata, Dengan ini dua pendapat itu berkumpul.
Semoga Allah selalu menolong kita untuk selalu mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya, dan meningkatkan ibadah kita kepada-Nya. Hanya Allah tempat mengadu dan memohon. (Inilah)
Sumber majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XVII/1435H, Ustadz Abu Ismail Muslim al-Atsari