Dari dua ayat tersebut dapat dimaknai, Nabi Isa AS mencoba memberikan penjelasan kepada umatnya untuk bertakwa kepada Allah SWT. Dia juga sebetulnya mengharapkan umatnya tidak serta merta mengartikan rezeki turun dari langit.
“Tapi, itu dimaknai dengan kita sebagai umat diminta untuk tetap bertakwa kepada Allah SWT selagi berusaha mencari rezeki. Ini adalah tindakan muslim yang benar-benar beriman,” papar Ustadz Mahfud Said pada Okezone melalui pesan singkat, Senin (7/10/2019).
Dari ayat itu juga dapat diartikan, jika Anda benar-benar beriman pada Allah, maka cari dan kejarlah rezeki halal tersebut.
Ini juga menunjukan bukti keimanan Anda pada Allah SWT. Dengan bekerja keras untuk mencari rezeki halal, maka saat Anda bekerja keras juga mendapatkan ridha Allah SWT.
“Apapun pekerjaan kita (tentunya yang halalan wa thoyyiban) adalah wujud keimanan kita kepada Sang Pemberi Rejeki. Ayat ini juga jadi jawaban telak bagi kita, bahwa jelas sekali pekerjaan kita langsung berhubungan dengan keimanan,” paparnya.
Ustadz Mahfud Said pun menghaturkan doa, semoga hari ini kita semua mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam mencari rezeki sebagai wujud keimanan. Amin. (okz)