Kendatipun demikian, kita tidak boleh berputus asa karenanya. Bahkan sebaliknya, hadits di atas bukan sekedar memberitakan, namun juga menjadi ancaman. Jangan sampai kita menjadi orang yang dinilai pandai, baik, dan ulet di mata orang; akan tetapi tak ada keimanan yang tersisa dalam dada. Artinya, siapa tidak memiliki sifat amanah sama sekali, berarti bukanlah orang beriman yang sejati. Sebab sifat amanah sangat erat kaitannya dengan iman. Karenanya, dalam hadits lainnya disebutkan, “Tidak ada iman bagi yang tidak punya sifat amanah”.
Hadits di atas juga menyiratkan betapa mahalnya sifat amanah tadi. Sebab makin langka sesuatu, otomatis semakin mahal harganya. Karenanya, Nabi shallaallaahu alaihi wa sallam bersabda:
“Pedagang yang amanah, jujur, dan muslim, akan bersama para syuhada di hari kiamat.”
Hebat kan? Itulah Amanah. Sebuah kalimat indah yang mudah diucapkan, namun amat sulit ditemukan. (Inilah)
Oleh Ustadz Sufyan Baswedan, MA