Eramuslim – Allah SWT memerintahkan berzikir kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Dengan berzikir, kita akan menjadi bagian dari orang-orang yang beriman itu. Semakin kuat iman, makin hebat pula zikir kita kepada Allah SWT. Orang yang tidak beriman pun tidak akan memiliki keinginan berzikir. Allah SWT berfirman, ”Tidaklah kalian ketahui bahwa hati hamba-hamba Allah SWT yang beriman dibahagiakan oleh Allah SWT dengan banyak zikir mereka kepada Allah SWT.” (QS al-Hadid [57]: 16)
sesuatu ada pengilapnya (pembersihnya). Sesungguhnya pengilap hati adalah dzikrullah.” (HR Ibnu Abidunya dan Baihaqi dari riwayat Said bin Sinan. Lihat at-Targhib wa at-Tarhib juz 11 hal 243). Dengan hati yang bersih, kita akan mudah mengakses hidayah Allah SWT.
Lebih jauh lagi, zikir juga membawa ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan hidup. Sebagaimana Allah SWT nyatakan dalam firman-Nya, ‘‘(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikrullah. Ingatlah, hanya dengan berzikir hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’du [13]: 28). Kita bahagia mencintai ayah, ibu, anak-anak, suami atau istri. Subhanallah, betapa bahagianya saat kita bisa mencintai Yang Menciptakan Cinta itu: Mahacinta.
Dengan berzikir, kita juga berarti mengundang rahmat Allah SWT dan doa para malaikat. Allah SWT juga akan menyelamatkan orang yang berzikir dari kegelapan, kedzaliman, serta maksiat, menuju cahaya-Nya.
Hadis dari Abu Hurairah dan Abu Said Al Khudri menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Tidaklah duduk suatu kaum yang berzikir nama Allah melainkan dinaungilah mereka oleh para malaikat, dipenuhi mereka oleh rahmat Allah SWT dan diberi ketenangan kepada mereka, juga Allah SWT menyebut-nyebut nama mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.” (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).