Sahabat yang lain berkata: “Kalau begitu saya akan puasa setiap hari, tak pernah berbuka.” Sahabat yang lain lagi berkata: “Kalau begitu saya tidak akan menikah selamanya.”
Akhirnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam datang lalu berkata:
“Wahai kalian yang berkata ini dan itu. Ketahuilah bahwa aku adalah orang yang paling takwa di antara kalian. Akan tetapi, setakwa-takwanya aku, aku (kalau malam) sholat juga tidur. (Kalau siang) aku puasa, tapi juga kadang berbuka. Dan aku menikahi wanita. Siapa yang menolak sunnahku, maka ia bukan dari golonganku.” (Muttafaqun ‘Alayh)
Ustadz Ahmad Zarkasih mengatakan hadis tersebut cukup menjadi bukti bahwa syariat Islam tidak akan mengeluarkan kita dari sisi kemanusiaan. Dalam mencari jodoh misalnya, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa aspek-aspek yang bisa dipertimbangkan dalam mencari jodoh adalah kekayaan, kecantikan, keturusan terhormat danagama.
Dari empat aspek itu, tiga aspek adalah hal-hal yangmenjadi kecenderungan dasar orang sebagai manusia yang bernafsu. Sebab tidak masalah mencari jodoh berdasarkan kaya, cantik, dan keturunan orang terhormat, karena memang itulah yang manusia mau.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya. Perhatikanlah agamanya kamu akan selamat.” (HR Al Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menjelaskan bahwa ada beberapa pertimbangan yang biasa dijadikan patokan oleh kebanyakan orang dalam mencari jodoh, dan itu legal, alias tidak salah. Itu juga yang menjadi padangan Imam Nawawi, salah satu ulama kenamaan Mazhab Syafiiyyah.
Ketika beliau mengomentari hadis di atas dalam kitabnya Syarhu Al-Nawawi ‘ala Muslim: “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadisnya yang cukup masyhur. Yang benar pada makna hadis ini adalah bahwa Nabi sedang memberi tahu kepada kita tentang apa yang biasanya dijadikan pertimbangan oleh kebanyakan orang. Bahwa mereka sangat mempertimbangan empat hal tersebut. Dan yang terakhir dalam pertimbangan mereka adalah agama. Maka perhatikanlah betul-betul soal agama wahai para pencari jodoh. Dan ini (empat pertimbangan) bukan berarti perintah (dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam).” (Okz)