Eramuslim – ADA sekeluarga yang salah satu anaknya seorang ahli nahwu yang ucapannya terlalu jelimet. Suatu ketika ayahnya sakit keras dan telah mendekati ajalnya. Anak-anaknya pun berkumpul di sisinya.
Mereka berkata kepada ayahnya, Apakah perlu kami panggilkan untukmu saudara kami yang ahli nahwu? Sang ayah menjawab, Tidak usah. Jika dia datang, justru dia membuatku mati. Mereka berkata, Kami berpesan kepadanya agar tidak berbicara sepatah kata pun.
Ketika si ahli nahwu datang, dia berkata, Wahai ayahku! Demi Allah, yang menyibukkan diriku tidak lain ada si fulan. Fainnahu daani, bil-amsi fa ahrasa waadasa wastabzaja wasakbaja wathabaja waafraja wa dajjaja waabshala wa amdhara walawdzaja waflauzaja. Sang ayah pun berteriak, Pejamkanlah mataku. Orang celaka telah datang mendahului malaikat maut untuk mencabut nyawaku. (Inilah)
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah