Eramuslim – ADA yang berbeda dengan musim haji 2019 ini. Indonesia dan Arab Saudi akan merayakan Idul Adha bersama, yaitu akan dilaksanakan pada 11 Agustus 2019 ( 10 Dzulhijjah 1440 H). Namun sayangnya, tahun ini bukanlah jadi Haji Akbar untuk para Jamaah.
9 Dzulhijah menjadi hari paling dinanti oleh para Jamaah haji yang akan melakukan wukuf di Arafah, karena melalui wukuf diharapkan para jamaah akan lebih maksimal dalam beribadah. Seperti memperbanyak dzikir, salat tepat waktu, salat sunnah sebanyak-banyaknya, dan ibadah lainnya yang akan memupuk pahala di akhirat nanti. Tepat pada 9 Dzulhijah di Padang Arafah, Allah berjanji akan melipatgandakan pahala dan mengabulkan doa hamba-hambanya.
Lantas apakah wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijah lebih utama dari malam Lailatulqadar atau malam seribu bulan?
Menurut Kyai Cholil Nafis, wukuf di Arafah menjadi rukun haji dan tidak perlu dibandingkan dengan pelaksanaan ibadah lainnya. “Tidak usah membanding-bandingkan, karena berbeda. Baik sesuai bidangnya masing-masing,”katanya saat dihubungi Okezone, Senin (5/8/19).
endati demikian, banyak hadits yang menjelaskan tentang keutamaan 9 Dzulhijah, seperti hadist yang diriwayatkan sebagai berikut;
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ ». فقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ؟ قَالَ: “وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ”.
“Tidak ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada hari–hari yang sepuluh ini”. Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad di jalan Allah? Nabi SAW menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatupun.” (HR al-Bukhâri no. 969 dan at-Tirmidzi no. 757, dan lafazh ini adalah lafazh riwayat at-Tirmidzi)