“Bersama-sama mari kita mencari format komunikasi yang paling tepat di era post truth dan disrupsi ini. Hal ini penting, karena semakin banyak orang yang tidak tahu harus berpegang kebenaran pada apa dan siapa,” ujar mantan Menteri Sosial ini.
Khofifah melanjutkan, begitu pula dengan membangun harmoni di antara keberagaman yang membutuhkan sikap toleran dan moderat. Keteladanan bisa diambil dari Nabi Muhammad saat memimpin kota Yatsrib (saat ini Madinatul Munawwarah). Di tengah masyarakat Madinah yang sangat beragam, baik agama, strata sosial, dan ekonomi, serta suku, Rasulullah mampu membangun harmoni yang kuat di antara keberagaman.
“Melalui piagam Madinah, masing-masing golongan dengan perwakilannya mengikatkan diri untuk saling nelindungi dan memenuhi hak- haknya sehingga mereka hidup penuh harmoni dalam perbedaan,” kata Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut. (rol