Eramuslim – Dalam Alquran, Allah SWT kerap menyebut tentang benda-benda langit serupa bintang dan juga alam semesta. Namun demikian, Alquran menyebutkan salah satu fungsi penciptaan bintang ternyata sebagai pelontar setan, benarkah?
Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al-Mulk ayat 5 berbunyi:
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu sebagai alat-alat pelontar/pelempar setan.”
Prof Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Mishbah menjelaskan, terdapat tiga hal sebagai fungsi bintang-bintang. Yakni bintang-bintang hanya dijadikan Allah sebagai hiasan langit, pelontar setan, dan sebagai petunjuk arah bagi manusia. Hal itu sebagaimana beliau kutip dalam kitab kumpulan Shahih Bukhari.
Atas dasar itulah, jika ada yang memfungsikan bintang selain dari ketiga yang disebut di atas, maka fungsi itu harus dilihat kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip agama.
Dahulu, orang percaya bahwa bintang-bintang dan benda-benda langit adalah dewa-dewa yang mempunyai pengaruh pada bumi dan isinya. Kemudian para peramal membuat semacam peta bagi setiap orang sesuai dengan posisi bintang-bintang saat kelahirannya.
Sebab menurut mereka, posisi posisi bintang dapat mempengaruhi sifat dan pembawaannya bahkan menentukan peristiwa-peristiwa yang dialaminya serta menentukan pula saat kematiannya. Dan masyarakat Arab di masa jahiliyah menurut beliau juga mempercayai hal ini.