“Hati manusia bisa condong kepada kebaikan dan kepada keburukan karena di dalam diri manusia terdapat bisikan dari setan yang selalu mengajak kepada keburukan dan bisikan dari malaikat yang selalu mengajak kepada kebaikan,” tuturnya.
2. Istiqamah beribadah
Imam Nawawi menjelaskan makna istiqamah adalah luuzumu tha’atillah, yaitu tetap konsisten dan konsekuen dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT.
Oleh karena itu ketaatan setiap muslim kepada Allah bukan hanya di bulan Ramadhan saja, seyogyanya tetap taat kepada Allah dan selalu meningkatkan amal shalih meskipun di luar bulan Ramadhan.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hijr ayat 99:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Artinya: “Sembahlah Tuhanmu sampai kematian datang menjemputmu.” (QS. Al Hijr: 99).
Kemudian dalam salah satu riwayat hadits, Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اكْلَفُوا مِنْ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ وَكَانَ إِذَا عَمِلَ عَمَلًا أَثْبَتَهُ
Artinya: “Dari Aisyah radliallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kerjakanlah suatu amalan itu sesuai dengan kemampuan kalian, karena Allah tidak akan bosan sehingga diri kalianlah yang bosan, sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara terus menerus walaupun sedikit.” Apabila beliau mengerjakan suatu amalan, beliau akan mengerjakannya secara rutin,” (HR. Abu Daud).
3. Puasa enam hari di bulan Syawal
“Puasa Syawal untuk menjaga agar amal ibadah kita tetap kontinyu meski di luar bulan Ramadhan. Pada saat berhari raya orang bergembira merayakannya, makan dengan makanan yang beraneka macam dan berpakaian dengan pakaian yang bagus,” kata alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini.
Lebih lanjut, supaya tidak terlena dengan kegembiraan di hari raya, Rasulullah SAW mengingatkan untuk melaksanakan puasa Syawal yang pahalanya seperti melaksanakan puasa setahun. Sebagaimana sabda Nabi SAW:
عن أبي أيوب رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر. رواه مسلم وأبو داود والترمذي والنسائي وابن ماجه
Artinya: “ Dari Abu Ayyub RA, bahwa Rasulullah saw bersabda barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lalu diiringi dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka dia seperti puasa satu tahun,”
Para ulama menjelaskan mengenai hadits di atas bahwa puasa Ramadhan selama 30 hari ditambah puasa Syawal 6 hari berjumlah 36 hari. Kemudian setiap satu hari puasa dibalas dengan 10 pahala kebaikan, sehingga puasa 30 hari Ramadhan ditambah puasa 6 hari Syawal setara dengan 360 hari atau satu tahun. (Okz)