Eramuslim – UMAT Islam telah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Sepeninggal Ramadhan, umat muslim sejatinya tetap menjaga kualitas ibadahnya meski pada bulan-bulan di luar Ramadhan.
Kepala Sub Divisi Dakwah Jakarta Islamic Centre (JIC), Ustadz Ma’arif Fuadi menuturkan, muslim justru harus semakin terpacu dalam meningkatkan kualitas keimanan ketakwaannya kepada Allah SWT.
“Tapi kenyataannya setelah Ramadhan berlalu banyak di antara kita kembali menjauh dari Allah SWT. Lalu apa yang harus kita lakukan agar kebaikan-kebaikan yang kita laksanakan di bulan Ramadhan tidak hilang begitu saja seiring berlalunya bulan suci Ramadhan?,” kata dia dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Minggu (31/5).
Ustadz Ma’arif menuturkan, bahwa ada beberapa cara agar seorang muslim dapat menjaga kualitas ibadahnya setelah Ramadhan berlalu. Yakni di antaranya:
1. Memohon keteguhan iman kepada Allah SWT
Selama bulan Ramadhan umat Islam melaksanakan ibadah puasa, sholat tarawih, tadarus, shodaqoh dan ibadah lainnya yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Oleh karena itu setelah bulan Ramadhan selesai kita mohon kepada Allah SWT, agar hati kita tetap kuat dan semangat untuk melaksanakan perintah-perintah Allah sebagaimana kita semangat ketika melaksanakan perintah-perintah itu di bulan Ramadhan,” terangnya.
Rasulullah SAW bersabda:
عن أَنَسٍ رضى الله عنه قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ: يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ,فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ, آمَنَّا بِكَ, وَبِمَا جِئْتَ بِهِ, فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: نَعَمْ, إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ,يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ
Artinya: “Dari Anas RA berkata, adalah Rasulullah SAW memperbanyak doa, Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbi ‘alaa diinik. Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku atas agamamu. Anas berkata: Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang datang padamu, apa yang kau khawatirkan? Beliau bersabda: Ya, sesungguhnya hati itu ada di antara dua jari dari jari-jari Allah, Allah membolak-balikkan kepada yang dikehendaki-Nya,” (HR. Tirmidzi).