Inilah pentingnya selalu berprasangka baik pada Allah Swt dan menjaga kebersihan qalbu kita. Jangan sampai qalbu kita dibisiki oleh setan atau terdorong oleh hasrat buruk dalam diri untuk berprasangka buruk pada-Nya. Karena selain itu termasuk akhlak yang tercela, tentu akan berdampak tidak baik pada kita sendiri.
Perlu diketahui bahwa ada tiga cara bagaimana Allah mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو اللَّهَ بِدُعَاءٍ إِلَّا اسْتُجِيبَ لَهُ، فَإِمَّا أَنْ يُعَجَّلَ فِي الدُّنْيَا، وَإِمَّا أَنْ يُدَّخَرَ لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يُكَفَّرَ عَنْهُ مِنْ ذُنُوبِهِ بِقَدْرِ مَا دَعَا، مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ، أَوْ يَسْتَعْجِلْ “. قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَكَيْفَ يَسْتَعْجِلُ ؟ قَالَ : يَقُولُ : دَعَوْتُ رَبِّي، فَمَا اسْتَجَابَ لِي
Tidaklah seseorang memohon kepada Allah dengan berdoa kecuali akan dijawab doanya tersebut. Bisa jadi Allah segerakan (kabulkan) doanya di dunia. Bisa jadi pula doanya itu akan disimpan baginya (investasi) di akhirat. Bisa juga Allah hapus dosa-dosanya sesuai kadar doanya itu. Selama orang tersebut tidak berdoa dengan dosa atau memutus silaturahim atau yasta’jil. Mereka bertanya’ Wahai Rasulullah bagaimana yasta’jil itu?. Rasul menjawab: dia berkata, “aku sudah berdoa pada Tuhan-Ku tapi tidak juga dijawab“.
Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa setiap doa itu akan dijawab-Nya dengan tiga cara, pertama langsung mengabulkannya, kedua, doa itu jadi simpanan di akhirat, ketiga Allah hapuskan dosa-dosanya sebagai ganti dari doanya tersebut.
Namun ada syaratnya, yakni orang yang berdoa tersebut meninggalkan maksiat, tidak memutus silaturahim serta tidak mengeluh dan putus asa dalam doanya dengan mengatakan. “Aku sudah berdoa tapi Allah tidak kabulkan doaku”.
Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa Allah akan mengabulkan orang yang berdoa. Yakni dengan memberikan apa yang diminta hamba-Nya atau mencegah keburukan yang akan terjadi padanya dengan kata lain Allah menggantinya dengan menolak bala sesuai kadar yang dimohonkannya itu.
Inilah sekali lagi pentingnya berprasangka baik kepada Allah atas doa-doa kita. Sebab Allah yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi manusia di dunia dan di akhirat. Sudah sepatutnya kita ikhlas dengan kewenangan dan kasih sayang-Nya dalam mengabulkan doa.
Ini persis ketika seorang anak SD memohon kepada ayahnya minta dibelikan motor, lalu ayahnya menolak lantaran belum waktunya dan berpotensi buruk pada anak. Kemudian sang ayah mengganti permintaan anaknya tersebut dengan yang dibutuhkan sang anak misalnya sepeda. Ini bukan berarti ayah tak sayang pada anaknya, tapi karena ayah tahu apa yang lebih baik untuk anaknya. (Okz)
Oleh : Saepuloh
Muballigh Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyyah (TQN) Pontren Suryalaya, Koordinator Dai Instruktur Nasional (DIN) JATMAN, Peneliti Pusat Studi Al Qur’an (PSQ)