- Taat kepada pemerintah dalam kebaikan
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“مَنْ عَبَدَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، فَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَآتَى الزَّكَاةَ، وَسَمِعَ وَأَطَاعَ؛ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُدْخِلُهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَ، وَلَهَا ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ. وَمَنْ عَبَدَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَآتَى الزَّكَاةَ، وَسَمِعَ وَعَصَى؛ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ أَمْرِهِ بِالْخِيَارِ؛ إِنْ شَاءَ رَحِمَهُ، وَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ”.
Artinya: “Barang siapa menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun, menegakkan sholat, menunaikan zakat, mendengar dan taat (kepada pemerintah); niscaya Allah akan memasukkannya lewat pintu surga mana pun yang ia maui. Dan pintu surga itu ada delapan. Barang siapa menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun, menegakkan sholat, menunaikan zakat, mendengar namun tidak taat (kepada pemerintah); maka nasibnya terserah Allah. Jika Dia berkehendak maka akan merahmatinya, sebaliknya jika Dia berkehendak, maka akan menyiksanya.” (HR Ahmad dari Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallahu anhu dan dinilai hasan oleh Al Albany)
- Patuh kepada suami
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.
Artinya: “Jika seorang wanita menunaikan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan kepadanya: ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana pun yang kau mau.” (HR Ahmad dari Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu anhu dan dinyatakan hasan oleh Syekh Al Albany) (okz)