Eramuslim.com – “Assalamualaikum wr wb.” ucap seorang bapak tengah baya di depan jamaah usai sholat Isya.
“Pemberitahuan, untuk jamaah semua. Syarat untuk menjadi imam di masjid sini adalah memakai peci!” lanjutnya melemparkan pernyataan.
Para mahasiswa sebuah ma’had dekat masjid di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, terperangah dengan pengumuman itu.
Sang imam kebetulan kakak kelas. Suaranya bagus, bacaannya jugabagus. Namun rupanya masih “minus” depan bapak itu: tidak memakai peci. Mungkin baru kali ini ada yang ketahuan tidak memakai peci.
Kok begitu aturannya? Begitu kira-kira yang ada di pikiran para jamaah.
Sejarah Peci
Bicara tentang peci, dalam sejarahnya, menurut Rozan Yunos di “The Origin of the Songkok or Kopiah” dalam The Brunei Times, 23 September 2007, diperkenalkan para saudagar Arab, yang juga menyebarkan agama Islam. Pada saat yang sama, dikenal pula serban (turban?). Namun, serban dipakai oleh para ulama, bukan orang biasa.